idpro.space – Selamat datang di blog Tips dan Cara Cek, kali ini kami akan membahas tentang Inilah Infeksi Disentri Ditularkan Makanan dan Air. SHIGELLA adalah penyakit yg ditularkan melalui makanan atau air. Organisme Shigella menyebabkan disentri basiler dan menghasilkan respons inflamasi pada kolon melalui enterotoksin dan invasi bakteri.
Amebiasis disebabkan oleh Entamoeba histolytica. Sesuai namanya (histo-lytic yakni menghancurkan jaringan), E. histolytica, adalah pathogen dan infeksi bisa mengakibatkan disentri amoebaatau liver abscess amoeba. Gejalanya termasukdisentri, diare berdarah, penurunan berat badan, kelelahan, sakit perut, dan amoeboma (suatu komplikasi yg mengakibatkan luka di usus).
Amoeba mampu menggali ke dalam dinding usus, menyebabkan luka dan penyakit usus lainnya, dan mampu mencapai aliran darah. Dari sana, ia mampu menjangkau berbagai organ vital tubuh manusia lainnya, biasanya hati, tetapi kadang-kadang paru-paru, otak, limpa, dan yang lain sebagainya. Hasil invasiamuba umum pada jaringan sel adalah liver abscess yg dapat berakibat fatal seandainya tak diobati. Sel darah merah kadang-kadang dimakan oleh sitoplasma sel amoeba.
E histolytica ditularkan melalui konsumsi bentuk kistik (tahap infektif) dari protozoa ini. Kista mampu ditemukan di tanah fecally terkontaminasi, pupuk, atau air atau di tangan para pembuat makanan yg terkontaminasi. Transmisi tinja-oral juga bisa terjadi dalam pengaturan praktek seksual anal atau dubur inokulasi segera melalui perangkat irigasi kolon.
Trophozoites mampu menembus dan menginvasi penghalang mukosa kolon, mengarah ke kerusakan jaringan, diare sekresi, dan kolitis menyerupai penyakit inflamasi usus. Selain itu, trophozoites bisa menyebar hematogenously melalui sirkulasi portal ke hati atau bahkan ke organ yg lebih jauh.
Secara klasik, Shigellosis timbul dengan gejala adanya nyeri abdomen, demam, BAB berdarah, dan feses berlendir. Gejala awal terdiri dari demam, nyeri abdomen, dan diare cair tanpa darah, kemudian feses berdarah setelah 3-5 hari kemudian. Lamanya gejala rata-rata pada orang dewasa adalah 7 hari, pada perkara yg lebih parah menetap selama 3-4 minggu. Shigellosis kronis mampu menyerupai kolitis ulseratif, dan status karier kronis bisa terjadi.
Manifestasi ekstraintestinal Shigellosis dapat terjadi, termasuk gejala pernapasan, gejala neurologis seperti meningismus, dan Hemolytic Uremic Syndrome. Artritis oligoartikular asimetris mampu terjadi hingga tiga pekan sejak terjadinya disentri. Pulasan cairan feses memperlihatkan polimorfonuklear dan sel darah merah. Kultur feses bisa digunakan buat isolasi dan identifikasi dan sensitivitas antibiotik.
Terapi dengan rehidrasi yg adekuat secara oral atau intravena, tergantung dari keparahan penyakit. Derivat opiat harus dihindari. Terapi antimikroba diberikan bagi mempersingkat berlangsungnya penyakit dan penyebaran bakteri. Trimetoprim- sulfametoksazole atau fluoroquinolon beberapa kali sehari selama tiga hari yaitu antibiotik yg dianjurkan.
Shigella mampu mengakibatkan infeksi dan shigella bisa bertahan terhadap keasaman sekresi lambung selama 4 jam. Sesudah masuk melalui mulut dan mencapai usus, bakteri invasive ini di dalam usus besar mulai memperbanyak diri.
Invasi bakteri ini mengakibatkan terjadinya infiltrasi sel-sel polimorfonuklear dan menyebabkan matinya sel-sel epitel tersebut, sehingga terjadilah tukak-tukak kecil di daerah invasi yg menyebabkan sel-sel darah merah dan plasma protein keluar dari sel dan masuk ke lumen usus serta akhirnya ke luar bersama tinja.
Shigella juga mengeluarkan toksin (Shiga toksin) yg bersifat nefrotoksik, sitotoksik (mematikan sel dalam benih sel) dan enterotoksik (merangsang sekresi usus) sehingga menyebabkan sel epithelium mukosa usus menjadi nekrosis.
Shigella sebagai penyebab diare mempunyai 3 faktor virulensi merupakan dinding polisakarida sebagai antigen halus, kemampuan mengadakan invasi enterosit dan proliferasi serta mengeluarkan toksin sesudah menembus sel. Struktur kimiawi dari dinding sel tubuh bakteri ini bisa berlaku sebagai antigen O (somatic) adalah satu yg utama dalam proses interaksi bakteri shigella dengan sel enterosit.
Peradangan mukosa memerlukan hasil metabolit dari kedua bakteri dan enterosit, sehingga merangsang proses endositosis sel-sel yg bukan fagositosik bagi menarik bakteri ke dalam vakuola intrasel. Bakteri mulai memperbanyak diri sehingga menyebabkan sel pecah. Bakteri mulai menyebar ke sekitarnya serta menimbulkan kerusakan mukosa usus.
Sifat invasive dan pembelahan intrasel dari bakteri ini terletak dalam plasmid yg luas dari kromosom bakteri shigella. Invasi bakteri ini mengakibatkan terjadinya infiltrasi sel-sel polimorfonuklear dan menyebabkan matinya sel-sel epitel tersebut, sehingga terjadilah tukak-tukak kecil di daerah invasi yg menyebabkan sel-sel darah merah dan plasma protein keluar dari sel dan masuk ke lumen usus serta akhirnya ke luar bersama tinja.
Semua shigella mengeluarkan lippolisakarida yg toksik. Endotoksin ini mungkin tidak mengurangi iritasi dinding usus. Selain itu shigella dysentriae tipe 1 menghasilkan eksotoksin yg tak tahan panas yg mampu tidak mengurangi gambaran klinik neurotoksik dan enterotoksik yg nyata.
Sigelosis dapat menyebabkan penurunan kesadaran, kejang dan koma dengan sedikit bahkan tanpa diare. Infeksi ini mulai berakibat fatal dalam 12-24 jam. Infeksi bakteri yang lain mampu menyertai sigelosis, terutama pada penderita yg mengalami dehidrasi dan kelemahan. Terbentuknya luka di usus karena sigelosis mampu menyebabkan kehilangan darah yg berat.
Komplikasi yg jarang terjadi adalah kerusakan saraf, persendian atau jantung, dan kadang-kadang usus yg berlubang. Dorongan yg kuat selama proses buang air besar, menyebabkan sebagian selaput lendir usus keluar melalui lubang dubur (prolapsus rekti).
Demikian artikel mengenai Inilah Infeksi Disentri Ditularkan Makanan dan Air, anda juga bisa membaca artikel lainnya yang berkaitan di kategori Info Sehat. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi anda yang membacanya.
